Ini adalah salah satu contoh makalah tentang metode pemisahan campuran. Semoga bermanfaat !!
Daftar Isi
Kata
Pengantar.....................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................
iii
Pendahuluan........................................................................
v
Bab 1 ) Metode Penyaringan...............................................1
A. Dasar Teori.........................................................
1
B. Hasil
Percobaan.................................................. 1
Bab 2 ) Metode Penguapan................................................. 5
A. Dasar Teori.........................................................
5
B. Hasil
Percobaan.................................................. 5
Bab 3 )
Metode Kristalisasi................................................... 7
A. Dasar Teori.........................................................
7
B. Hasil
Percobaan.................................................. 8
Bab 4 ) Metode Distilasi...................................................... 10
A. Dasar Teori.........................................................
10
B. Hasil
Percobaan.................................................. 10
Bab 5 )
Metode Sublimasi.....................................................12
A. Dasar Teori......................................................... 12
B. Hasil
Percobaan.................................................. 12
Bab 6 )
Metode Kromatografi.............................................. 15
A. Dasar Teori.........................................................
15
B. Hasil
Percobaan.................................................. 15
Bab 7 )
Penutup.................................................................... 18
A. Kesimpulan.........................................................
18
B. Saran...................................................................
18
Daftar
Pustaka...................................................................... 19
Pendahuluan
Pada makalah ini saya akan
membahas tentang metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran adalah suatu cara untuk memisahkan zat-zat dan partikel-partikel yang sejenis,
berbeda titik didih dan zat kelarutannya.
Sebagian
besar zat-zat di alam terdapat dalam bentuk campuran. Oleh karena itu pemisahan
campuran mempunyai peran yang sangat
penting dalam ilmu kimia maupun industri. Proses industri yang melibatkan
proses pemisahan antara lain : pengolahan minyak bumi, pemisahan logam dari
mineralnya, penjernihan air, pengolahan limbah industri, dan lain-lain.
Pemisahan campuran dapat
dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakteristik campuran. Cara pemisahan
campuran antara lain : Dekantasi, penyaringan,
penguapan, kristalisasi, distilasi, sublimasi , kromatografi, ekstraksi dan
adsorbsi. Tetapi, sesuai dengan yang telah dipraktekkan disekolah, saya akan
membahas pemisahan campuran tentang penyaringan, penguapan, kristalisasi, distilasi,
sublimasi dan kromatografi. Metode ini
akan saya bahas pada setiap babnya.
Tujuan Pemisahan
Metoda pemisahan bertujuan untuk:
1. Mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari
suatu campuran yang disebut sebagai pemurnian
2. Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel
(analisa labolatorium)
Bahan yang dimurnikan atau dianalisis biasanya
merupakan bahan yang dibutuhkan untuk kesejahteraan manusia.Bahan tersebut
antara lain :
a.bahan-bahan alam seperti bijih ,mineral , tanaman
dan hewan,
b.bahan hasil industri , seperti deterjen dan limbah
c.bahan hasil reaksi skala laboratorium
Bab 1 ) Metode Penyaringan
A.
Dasar Teori :
Pemisahan campuran dengan metode
penyaringan atau yang disebut dengan filtrasi adalah metode pemisahan yang
digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan
menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Dengan suatu
penyaring (misal kertas saring) partikel-partikel kecil dapat melewati
penyaring, hasilnya disebut filtrat. Sedangkan
partikel-partikel yang lebih besar akan tertahan pada kertas saring, disebut residu.
B. Hasil Percobaan :
Tujuan :
Memisahkan campuran dengan metode penyaringan
Dasar Teori :
Suatu campuran dapat di pisahkan berdasarkan perbedaan
sifat zat atau komponen penyusun campuran, seperti :
-
Perbedaan ukuran partikel
-
Perbedaan titik didih
-
Kelarutan
Salah satu cara pemisahan campuran dengan cara sederhana
adalah penyaringan. Metode penyaringan dilakukan untuk memisahkan
1
campuran yang
berbentuk suspensi (cairan yang mengandung zat padat yang tak larut), seperti
air sungai yang keruh, air kopi dan campuran terigu dan air.
Penyaringan atau filtrasi
menghasilkan residu dan filtrat. Residu adalah zat padat yang tertahan oleh
alat penyaring, sedangkan filtrat adalah zat cair yang melewati alat penyaring.
Komponen-komponen penyusun campuran dapat
terpisah melalui penyaringan karena adanya perubahan ukuran partikel.
Alat dan bahan :
-
Gelas kimia / gelas beaker 100 ml - Air dan pasir
-
Kertas saring -
Tabung erlenmeyer
-
Saringan teh -
Corong
Cara kerja :
1. Masukkan pasir ke dalam gelas
kimia yang berisi ± 50 ml air, kemudian aduk.
2. Saringlah campuran air dan pasir
tersebut dengan saringan teh ke dalam gelas kimia. Lalu, perhatikan hasilnya.
3. Filtrat yang didapatkan di dalam
gelas kimia, disaring kembali dengan menggunakan kertas saring yang ada di
tabung erlenmeyer. Dan perhatikan hasilnya.
Hasil percobaan :
2
Zat yang disaring
|
Alat
penyaring
|
Filtrat
|
Residu
|
Campuran air dan pasir
|
Saringan teh
|
Zat cair dengan warna seperti keruh
|
Zat
padat berupa pasir kasar
|
Filtrat dari penyaringan air dan pasir
menggunakan saringan teh
|
Kertas
saring
|
Zat cair dengan warna sedikit jernih
|
Zat padat berupa pasir yang sangat halus
|
Analisa data :
1. Tergolong apakah campuran air dan
pasir : larutan, koloid, atau suspensi ?
Jawab : Campuran air dan pasir
tergolong ke dalam suspensi.
2. Mengapa campuran air dan pasir
dapat terpisah dengan melalui penyaringan/filtrasi ?
Jawab : Campuran air dan pasir
dapat terpisah melalui penyaringan/filtrasi karena adanya perbedaan ukuran
partikel.
3. Bagaimanakah pengaruh alat saring
terhadap hasil penyaringan ?
Jawab : Pengaruh alat saring terhadap hasil penyaringan adalah akan menghasilkan residu dan filtrat. Dimana residu adalah pasir yang tertahan pada alat saring tersebut dan filtrat adalah air yang berhasil lolos masuk pada gelas kimia. Pengaruhnya pun bisa menyebabkan warna cairan setelah dan sebelum disaring.
Jawab : Pengaruh alat saring terhadap hasil penyaringan adalah akan menghasilkan residu dan filtrat. Dimana residu adalah pasir yang tertahan pada alat saring tersebut dan filtrat adalah air yang berhasil lolos masuk pada gelas kimia. Pengaruhnya pun bisa menyebabkan warna cairan setelah dan sebelum disaring.
Kesimpulan :
Soal :
Buatlah
kesimpulan dari kegiatan ini.
Jawab : Kesimpulan dari kegiatan ini adalah campuran air dan pasir
jika disaring dengan saringan teh dan kertas saring, maka akan menghasilkan
residu dan filtrat. Filtrat pada saringan teh,
3
filtratnya yaitu air dengan warna
keruh,
sedangkan pada kertas saring
filtratnya air tetapi dengan warna sedikit jernih.
Dan residu pada saringan teh
yaitu zat padat berupa pasir yang kasar dan masih besar , sedangkan residu pada
kertas saring yaitu pasir yang halus dan ukuran partikelnya kecil. Jadi, kita
dapat memisahkan campuran air dan pasir
melalui metode penyaringan/ filtrasi.
4
Bab 2 ) Metode Penguapan :
A. Dasar Teori :
Pemisahan
campuran dengan metode penguapan adalah
cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun
campuran zat terlarut dari pelarutnya dengan pemanasan / penyerapan kalor.
B. Hasil Percobaan :
Tujuan :
Memisahkan
zat padat dari larutannya melalui penguapan.
Alat dan bahan :
·
Gelas kimia / gelas beker besar
·
Kertas saring
·
Pengaduk
·
Cawan penguapan (gelas beker yang
kecil)
·
Pemanas spiritus , kaki tiga dan kasa
·
Garam dapur dan air
Cara kerja :
1. Sediakan ± 20
ml air dalam sebuah gelas kimia, kemudian tambahkan garam dapur hingga jenuh (
hingga sebagian garam tidak dapat larut lagi ).
2. Saringlah
larutan tersebut dengan kertas saring dan masukkan filtrat ke dalam cawan
penguapan. Panaskan larutan tersebut dengan pemanas spiritus hingga volumenya
tinggal 50%.
3. Setelah
didingankan, amati kristal yang diperoleh serta bandingkan dengan kristal garam
dapur semula.
5
Hasil
percobaan:
1. Penampilan
kristal garam dapur semula ...
Jawab : Putih dan lembut, seperti
gumpalan kecil.
2. Penampilan
filtrat ..
Jawab : Sedikit jernih
3. Ada atau
tidak ada residu pada kertas saring ...
Jawab : Ada, tetapi sangat halus dan
kecil-kecil.
4. Penampilan
kristal yang diperoleh ..
Jawab : Lebih halus, kecil dan putih
dibandingkan dengan garam yang belum melalui proses penguapan.
Analisa data
:
Apakah larutan garam dapat terpisah
dengan metode penguapan ? Jelaskan.
Jawab : Tidak, karena titik didih garam
lebih tinggi daripada titik didih air.
Kesimpulan :
Soal :
Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !
Jawab :
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa larutan garam tidak dapat terpisah
melalui metode penguapan. Hal ini dikarenakan titik didih garam lebih tinggi
daripada titik didih air.
6
Bab 3 ) Metode Kristalisasi
A. Dasar Teori :
Kristalisasi adalah cara pemisahan
campuran yang dilakukan dengan jalan memanaskan larutan sampai jenuh, kemudian
didinginkan dan akan membentuk kristal.
Kristalisasi dapat digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya.
Kristalisasi ada dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan. Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan
dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik
didih pelarut. Selain dengan cara distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari
air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai
residu hanyalah garamnya.
7
Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para
petani garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut.
Pada saat air surut
maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu.
Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam
tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika
penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk
kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi
pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan
turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih
dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat,
sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
B. Hasil Percobaan :
Tujuan : Memisahkan zat padat dari
pelarutnya.
Alat dan bahan :
·
Air laut
·
Tabung erlenmeyer
·
Pembakar spiritus, kaki tiga dan kasa.
Cara kerja :
1. Siapkan kaki
tiga dan kasa.
2. Hidupkan
pembakar spiritus.
3. Masukkan air
laut ke dalam tabung erlenmeyer.
8
4. Tunggu
hingga menjadi kristal
Hasil percobaan :
Hasil percobaan/praktek di sekolah,
ternyata air lautnya tidak menjadi kristal atau garam. Hal ini karena mungkin
air lautnya sudah terkontaminasi oleh air di sekitarnya. Karena air laut yang
diambil sudah tercampur oleh air sungai.
9
Bab 4 ) Metode Distilasi
A. Dasar Teori :
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan.
Distilasi
dapat digunakan untuk memisahkan suatu komponen dari campurannya apabila
komponen lainnya tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih
tinggi). Hasil dari distilasi disebut distilat.
B. Hasil Percobaan :
Berdasarkan
praktek yang telah dilakukan disekolah, lengkapilah kalimat berikut :
1. Ketika air
laut dididihkan, yang menguap adalah ...
Jawab : Air
2. Garam tidak
ikut menguap karena .... (diketahui titik didih air = 100˚C ; garam = 1.400˚C)
Jawab : Titik didih garam lebih besar daripada titik
didih air.
3. Yang terbentuk
di dalam kondensor/pendingin adalah....
Jawab : Uap air dan akan menjadi air murni.
10
4. Hasil dari
distilasi penyulingan di atas adalah ...
Jawab : Air murni atau distila
Bab 5 ) Metode Sublimasi
A. Dasar Teori :
Sublimasi adalah pemisahan campuran yang dilakukan untuk memisahkan zat-zat
yang dapat menyublim.
B. Hasil Percobaan :
Tujuan : Memisahkan
campuran kapur barus-pasir melalui sublimasi.
Alat dan bahan :
-
Gelas kimia / beaker gelas
-
Gelas arloji
-
Pemanas spiritus , kaki tiga dan kasa
-
Campuran kapur barus dan pasir
-
Potongan es batu
12
Cara kerja :
1. Masukkan
campuran kapur barus-pasir ke dalam gelas kimia. Letakkan gelas arloji di atas
gelas kimia tersebut.
2. Panaskan
campuran kapur barus-pasir tersebut di atas pembakar spiritus, sehingga mulai
menguap. Letakkan potongan es batu di atas gelas arloji.
3. Hentikan
pemanasan ketika uap kapur barus sudah mencapai bagian bawah gelas arloji.
4. Setelah
dingin, perhatikan zat padat yang menempel di bagian bawah gelas arloji.
Hasil percobaan :
Apa yang terbentuk pada bagian bawah
gelas arloji ?
Jawab : Kristal-kristal bening/putih
yang kecil dan banyak (kristal kapur barus)
Analisa data :
1. Perubahan
apa sajakah yang terjadi pada percobaan ini ?
Jawab : Perubahan es batu menjadi cair dan
wujud kapur barus menjadi kristal.
2. Zat apakah
yang menempel pada bagian bawah gelas arloji ?
Jawab : Kristal-kristal kapur barus/zat
padat.
3. Mengapa
campuran kapur barus-pasir dapat dipisahkan melalui sublimasi ?
Jawab : Karena sublimasi dapat
digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campuran yang
tidak menyublim .
Kesimpulan :
Soal
: Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !
Jawab :
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah ketika campuran kapur barus-pasir , kapur
barus menguap.
13
Ketika uap menyentuh bawah gelas arloji yang
diatasnya, terdapat es batu dan akhirnya
terjadi peristiwa menyublim membentuk sebuah kristal.
14
Bab 6 ) Metode Kromatografi
A. Dasar Teori :
.
Kromatografi adalah cara pemisahan dimana komponen-komponen yang akan
dipisahkan didistribusikan antara dua fase, yaitu fase stasioner (fase tetap)
dan fase mobil (fase bergerak). Fase mobil dialirkan melalui fase stasioner.
Fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase mobil
menghanyutkannya. Berdasarkan perbedaan terikatnya suatu komponen pada fase
stasioner dan perbedaan kelarutannya dalam fase monil, komponen-komponen
campuran dapat dipisahkan.
B. Hasil Percobaan :
15
Tujuan : Memisahkan zat
warna tinta melalui kromatografi.
Alat dan bahan :
o
Gelas kimia / beaker gelas
o
Kertas saring yang sudah dipotong
persegi panjang
o
Penggaris dan pensil
o
Spidol warna-warni
o
Pelarut (air)
Cara kerja :
1. Ambil
sepotong kertas saring dan buat satu garis melintang sekitar 1 cm dari ujungnya
menggunakan pensil.
2. Totolkan
tinta spidol yang larut air dari tiga spidol yang berbeda warna ( contoh :
merah, biru dan hitam ) pada garis yang sudah dibuat.
3. Gantungkan
kertas saring tersebut di dala gelas kimia yang berisi air sehingga ujung
bawahnya menyentuh air, tetapi tidak sampai menyentuh noda spidol. Biarkan air
merembes melalui kertas saring hingga mencapai ujung atas. Perhatikan apa yang
terjadi pada tinta spidol.
Hasil percobaan :
Catat jenis / warna spidol yang
digunakan serta jumlah warna hasil pemisahannya ( diurutkan berdasarkan jarak
tempuhnya, dimulai dari yang pendek).
16
Warna spidol
|
Merah
|
Biru tua
|
Coklat muda
|
Hasil pemisahan
|
Pink
|
Ungu
|
Ungu
|
Kuning
|
Biru tua
|
Oranye
|
|
-
|
-
|
Pink
|
|
-
|
-
|
Kuning
|
Analisa Hasil Percobaan :
Diskusikan dalam kelompok , mengapa terjadi pemisahan
warna spidol ?
Jawab : Karena adanya perbedaan terikatnya suatu
komponen.
Kesimpulan :
Soal : Tariklah
kesimpulan dari percobaan ini .
Jawab :
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah bahwa pemisahan warna
spidol berdasarkan atas perbedaan kecepatan kerembesan dari zat-zat dalam suatu
medium.
17
Bab 7 ) Penutup
A. Kesimpulan :
Kesimpulannya
adalah bahwa pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode
pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung
pada sifat fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut. Sifat
fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel,
titik didih partikel dan kelarutannya. Dalam pemisahan campuran terdapat
beberapa jenis proses/metode, yaitu melalui filtrasi, penguapan, kristalisasi,
distilasi, sublimasi dan kromatografi.
B. Saran :
Saat ini, memang sudah lebih dari satu macam metode
pemisahan campuran. Semoga semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat
juga meningkatkan berbagai metode pemisahan campuran dalam sains tersebut . Terima
kasih.
18
Daftar Pustaka
Sumber :
Johnson S., M.M, Kurikulum 2004 Sains Kimia SMP kelas
VII, Erlangga, Bandung
7 SMP PANDUAN BELAJAR
Link :
19