Translate

Minggu, 15 Februari 2015

Metode Pemisahan Campuran



Ini adalah salah satu contoh makalah tentang metode pemisahan campuran. Semoga bermanfaat !!          




Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................ii  
 Daftar Isi..............................................................................    iii
Pendahuluan........................................................................     v         
Bab 1 )  Metode Penyaringan...............................................1   
A.    Dasar Teori.........................................................         1
B.     Hasil Percobaan..................................................         1
Bab 2 )  Metode Penguapan.................................................      5
A.    Dasar Teori.........................................................         5
B.     Hasil Percobaan..................................................         5
Bab 3 ) Metode Kristalisasi...................................................       7
A.    Dasar Teori.........................................................         7
B.     Hasil Percobaan..................................................         8
Bab 4 )  Metode Distilasi......................................................       10
A.    Dasar Teori.........................................................         10
B.     Hasil Percobaan..................................................         10
Bab 5 ) Metode Sublimasi.....................................................12
A.    Dasar Teori.........................................................         12
B.     Hasil Percobaan..................................................         12
Bab 6 ) Metode Kromatografi..............................................       15
A.    Dasar Teori.........................................................         15
B.     Hasil Percobaan..................................................         15
Bab 7 ) Penutup....................................................................     18
A.    Kesimpulan.........................................................         18
B.     Saran...................................................................       18
Daftar Pustaka......................................................................     19
























 Pendahuluan
Pada makalah  ini saya akan membahas tentang metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran adalah suatu cara untuk memisahkan zat-zat dan partikel-partikel yang sejenis, berbeda titik didih dan zat kelarutannya.
Sebagian besar zat-zat di alam terdapat dalam bentuk campuran. Oleh karena itu pemisahan campuran mempunyai  peran yang sangat penting dalam ilmu kimia maupun industri. Proses industri yang melibatkan proses pemisahan antara lain : pengolahan minyak bumi, pemisahan logam dari mineralnya, penjernihan air, pengolahan limbah industri, dan lain-lain.
 Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakteristik campuran. Cara pemisahan campuran antara lain  : Dekantasi, penyaringan, penguapan, kristalisasi, distilasi, sublimasi , kromatografi, ekstraksi dan adsorbsi. Tetapi, sesuai dengan yang telah dipraktekkan disekolah, saya akan membahas pemisahan campuran tentang penyaringan, penguapan, kristalisasi, distilasi, sublimasi dan kromatografi.  Metode ini akan saya  bahas pada setiap babnya.
     Tujuan Pemisahan
Metoda pemisahan bertujuan untuk:
1. Mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran yang disebut sebagai pemurnian
2. Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel (analisa labolatorium)
Bahan yang dimurnikan atau dianalisis biasanya merupakan bahan yang dibutuhkan untuk kesejahteraan manusia.Bahan tersebut antara lain :
a.bahan-bahan alam seperti bijih ,mineral , tanaman dan hewan,
b.bahan hasil industri , seperti deterjen dan limbah
c.bahan hasil reaksi skala laboratorium

Bab 1 ) Metode Penyaringan
A.    Dasar Teori     :
Pemisahan campuran dengan metode penyaringan atau yang disebut dengan filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Dengan suatu penyaring (misal kertas saring) partikel-partikel kecil dapat melewati penyaring, hasilnya disebut filtrat. Sedangkan partikel-partikel yang lebih besar akan tertahan pada kertas saring, disebut residu.
B.   Hasil Percobaan :
Tujuan           :
Memisahkan campuran dengan metode penyaringan                               
Dasar Teori :
Suatu campuran dapat di pisahkan berdasarkan perbedaan sifat zat atau komponen penyusun campuran, seperti :
-         Perbedaan ukuran partikel
-         Perbedaan titik didih
-         Kelarutan
Salah satu cara pemisahan campuran dengan cara sederhana adalah penyaringan. Metode penyaringan dilakukan untuk memisahkan
1
 campuran yang berbentuk suspensi (cairan yang mengandung zat padat yang tak larut), seperti air sungai yang keruh, air kopi dan campuran terigu dan air.
Penyaringan atau filtrasi menghasilkan residu dan filtrat. Residu adalah zat padat yang tertahan oleh alat penyaring, sedangkan filtrat adalah zat cair yang melewati alat penyaring.
 Komponen-komponen penyusun campuran dapat terpisah melalui penyaringan karena adanya perubahan ukuran partikel.

Alat dan bahan :
-         Gelas kimia / gelas beaker 100 ml               - Air dan pasir
-         Kertas saring                                                      - Tabung erlenmeyer
-         Saringan teh                                                      - Corong


Cara kerja :
1.     Masukkan pasir ke dalam gelas kimia yang berisi ± 50 ml air, kemudian aduk.
2.     Saringlah campuran air dan pasir tersebut dengan saringan teh ke dalam gelas kimia. Lalu, perhatikan hasilnya.
3.     Filtrat yang didapatkan di dalam gelas kimia, disaring kembali dengan menggunakan kertas saring yang ada di tabung erlenmeyer. Dan perhatikan hasilnya.

Hasil percobaan :
2

Zat yang disaring
 Alat penyaring
      Filtrat
         Residu
Campuran air dan pasir
 Saringan teh
Zat cair dengan warna seperti keruh
 Zat padat berupa pasir kasar
Filtrat dari penyaringan air dan pasir menggunakan saringan teh
 Kertas saring
Zat cair dengan warna sedikit jernih
Zat padat berupa pasir yang sangat halus
Analisa data :
1.     Tergolong apakah campuran air dan pasir : larutan, koloid, atau suspensi ?
Jawab : Campuran air dan pasir tergolong ke dalam suspensi.
2.     Mengapa campuran air dan pasir dapat terpisah dengan melalui penyaringan/filtrasi ?
Jawab : Campuran air dan pasir dapat terpisah melalui penyaringan/filtrasi karena adanya perbedaan ukuran partikel.
3.     Bagaimanakah pengaruh alat saring terhadap hasil penyaringan ?
Jawab : Pengaruh alat saring terhadap hasil penyaringan adalah akan menghasilkan residu dan filtrat. Dimana residu adalah pasir yang tertahan pada alat saring tersebut dan filtrat adalah air yang berhasil lolos masuk pada gelas kimia.
Pengaruhnya pun bisa menyebabkan warna cairan setelah dan sebelum disaring.

Kesimpulan :
 Soal         : Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini.
Jawab      : Kesimpulan dari kegiatan ini adalah campuran air dan pasir jika disaring dengan saringan teh dan kertas saring, maka akan menghasilkan residu dan filtrat. Filtrat pada saringan teh,

3
filtratnya yaitu air dengan warna keruh,
sedangkan pada kertas saring filtratnya air tetapi dengan warna sedikit jernih. 
Dan residu pada saringan teh yaitu zat padat berupa pasir yang kasar dan masih besar , sedangkan residu pada kertas saring yaitu pasir yang halus dan ukuran partikelnya kecil. Jadi, kita dapat memisahkan  campuran air dan pasir melalui metode penyaringan/ filtrasi.


4
Bab 2 ) Metode Penguapan :


A.  Dasar Teori :
      Pemisahan campuran dengan metode penguapan adalah  cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran zat terlarut dari pelarutnya dengan pemanasan / penyerapan kalor.

B.   Hasil Percobaan :

Tujuan :
      Memisahkan zat padat dari larutannya melalui penguapan.

Alat dan bahan :

·        Gelas kimia / gelas beker besar
·        Kertas saring
·        Pengaduk
·        Cawan penguapan (gelas beker yang kecil)
·        Pemanas spiritus , kaki tiga dan kasa
·        Garam dapur dan air

Cara kerja :
1.     Sediakan ± 20 ml air dalam sebuah gelas kimia, kemudian tambahkan garam dapur hingga jenuh ( hingga sebagian garam tidak dapat larut lagi ).
2.     Saringlah larutan tersebut dengan kertas saring dan masukkan filtrat ke dalam cawan penguapan. Panaskan larutan tersebut dengan pemanas spiritus hingga volumenya tinggal 50%.
3.     Setelah didingankan, amati kristal yang diperoleh serta bandingkan dengan kristal garam dapur semula.
5
Hasil percobaan:
1.     Penampilan kristal garam dapur semula ...
Jawab : Putih dan lembut, seperti gumpalan kecil.
2.     Penampilan filtrat ..
Jawab : Sedikit jernih
3.     Ada atau tidak ada residu pada kertas saring ...
Jawab : Ada, tetapi sangat halus dan kecil-kecil.
4.     Penampilan kristal yang diperoleh ..
Jawab : Lebih halus, kecil dan putih dibandingkan dengan garam yang belum melalui proses penguapan.

Analisa data :
Apakah larutan garam dapat terpisah dengan metode penguapan ? Jelaskan.
Jawab : Tidak, karena titik didih garam lebih tinggi daripada titik didih air.

Kesimpulan :
Soal    : Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !
Jawab            : Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa larutan garam tidak dapat terpisah melalui metode penguapan. Hal ini dikarenakan titik didih garam lebih tinggi daripada titik didih air.       
6
Bab 3 ) Metode Kristalisasi



A.  Dasar Teori :
Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran yang dilakukan dengan jalan memanaskan larutan sampai jenuh, kemudian didinginkan dan akan membentuk kristal.  Kristalisasi dapat digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya. Kristalisasi ada dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Selain dengan cara distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai residu hanyalah garamnya.
7
 Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut.
Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu. Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis. 
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.




B.   Hasil Percobaan :
Tujuan : Memisahkan zat padat dari pelarutnya.
           
                        Alat dan bahan :
·        Air laut
·        Tabung erlenmeyer
·        Pembakar spiritus, kaki tiga dan kasa.
Cara kerja :
1.     Siapkan kaki tiga dan kasa.
2.     Hidupkan pembakar spiritus.
3.     Masukkan air laut ke dalam tabung erlenmeyer.
8
4.     Tunggu hingga menjadi kristal

Hasil percobaan :
Hasil percobaan/praktek di sekolah, ternyata air lautnya tidak menjadi kristal atau garam. Hal ini karena mungkin air lautnya sudah terkontaminasi oleh air di sekitarnya. Karena air laut yang diambil sudah tercampur oleh air sungai.

9
Bab 4 ) Metode Distilasi


A.  Dasar Teori :
            Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan.
Distilasi dapat digunakan untuk memisahkan suatu komponen dari campurannya apabila komponen lainnya tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi). Hasil dari distilasi disebut distilat.
B.   Hasil Percobaan :
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan disekolah,  lengkapilah kalimat  berikut :
1.     Ketika air laut dididihkan, yang menguap adalah ...
Jawab : Air
2.     Garam tidak ikut menguap karena .... (diketahui titik didih air = 100˚C ; garam = 1.400˚C)
Jawab : Titik didih garam lebih besar daripada titik didih air.
3.     Yang terbentuk di dalam kondensor/pendingin adalah....
Jawab : Uap air dan akan menjadi air murni.
10
4.     Hasil dari distilasi penyulingan di atas adalah ...
Jawab : Air murni atau distila





Bab 5 ) Metode Sublimasi


A.   Dasar Teori :
Sublimasi adalah pemisahan campuran yang dilakukan untuk memisahkan zat-zat yang dapat menyublim.
B.   Hasil Percobaan :
                        Tujuan : Memisahkan campuran kapur barus-pasir melalui sublimasi.
                        Alat dan bahan :
-         Gelas kimia / beaker gelas
-         Gelas arloji
-         Pemanas spiritus , kaki tiga dan kasa
-         Campuran kapur barus dan pasir
-         Potongan es batu


12
Cara kerja :
1.     Masukkan campuran kapur barus-pasir ke dalam gelas kimia. Letakkan gelas arloji di atas gelas kimia tersebut.
2.     Panaskan campuran kapur barus-pasir tersebut di atas pembakar spiritus, sehingga mulai menguap. Letakkan potongan es batu di atas gelas arloji.
3.     Hentikan pemanasan ketika uap kapur barus sudah mencapai bagian bawah gelas arloji.
4.     Setelah dingin, perhatikan zat padat yang menempel di bagian bawah gelas arloji.

Hasil percobaan :
Apa yang terbentuk pada bagian bawah gelas arloji ?
Jawab : Kristal-kristal bening/putih yang kecil dan banyak (kristal kapur barus)

Analisa data :
1.     Perubahan apa sajakah yang terjadi pada percobaan ini ?
Jawab : Perubahan es batu menjadi cair dan wujud kapur barus menjadi kristal.
2.     Zat apakah yang menempel pada bagian bawah gelas arloji ?
Jawab : Kristal-kristal kapur barus/zat padat.
3.     Mengapa campuran kapur barus-pasir dapat dipisahkan melalui sublimasi ?
Jawab : Karena sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campuran yang tidak menyublim .

Kesimpulan :
Soal          : Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !
Jawab      : Kesimpulan dari kegiatan ini adalah ketika campuran kapur barus-pasir , kapur barus menguap.

13
 Ketika uap menyentuh bawah gelas arloji yang diatasnya, terdapat es batu  dan akhirnya terjadi peristiwa menyublim membentuk sebuah kristal.


14
                        Bab 6 ) Metode Kromatografi
               
               
A.  Dasar Teori :
.  Kromatografi adalah cara pemisahan dimana komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara dua fase, yaitu fase stasioner (fase tetap) dan fase mobil (fase bergerak). Fase mobil dialirkan melalui fase stasioner. Fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase mobil menghanyutkannya. Berdasarkan perbedaan terikatnya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya dalam fase monil, komponen-komponen campuran dapat dipisahkan.

B.   Hasil Percobaan :

15
                        Tujuan : Memisahkan zat warna tinta melalui kromatografi.

                        Alat dan bahan :
o   Gelas kimia / beaker gelas
o   Kertas saring yang sudah dipotong persegi panjang
o   Penggaris dan pensil
o   Spidol warna-warni
o   Pelarut (air)

Cara kerja :
1.     Ambil sepotong kertas saring dan buat satu garis melintang sekitar 1 cm dari ujungnya menggunakan pensil.
2.     Totolkan tinta spidol yang larut air dari tiga spidol yang berbeda warna ( contoh : merah, biru dan hitam ) pada garis yang sudah dibuat.
3.     Gantungkan kertas saring tersebut di dala gelas kimia yang berisi air sehingga ujung bawahnya menyentuh air, tetapi tidak sampai menyentuh noda spidol. Biarkan air merembes melalui kertas saring hingga mencapai ujung atas. Perhatikan apa yang terjadi pada tinta spidol.

Hasil percobaan :
Catat jenis / warna spidol yang digunakan serta jumlah warna hasil pemisahannya ( diurutkan berdasarkan jarak tempuhnya, dimulai dari yang pendek).





16

Warna spidol

Merah

Biru tua

Coklat muda



Hasil pemisahan
Pink
Ungu
Ungu
Kuning
Biru tua
Oranye
-
-
Pink
-
-
Kuning

 Analisa Hasil Percobaan :
Diskusikan dalam kelompok , mengapa terjadi pemisahan warna spidol ?
Jawab : Karena adanya perbedaan terikatnya suatu komponen.

Kesimpulan :
Soal    : Tariklah kesimpulan dari percobaan ini .
Jawab            : Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah bahwa pemisahan warna spidol berdasarkan atas perbedaan kecepatan kerembesan dari zat-zat dalam suatu medium. 



17
            Bab 7 ) Penutup
A.   Kesimpulan :
            Kesimpulannya adalah bahwa pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel dan kelarutannya. Dalam pemisahan campuran terdapat beberapa jenis proses/metode, yaitu melalui filtrasi, penguapan, kristalisasi, distilasi, sublimasi dan kromatografi.

B.   Saran :
Saat ini, memang sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran. Semoga semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat juga meningkatkan berbagai metode pemisahan campuran dalam sains tersebut . Terima kasih.








18

        Daftar Pustaka
Sumber :
Johnson S., M.M, Kurikulum 2004 Sains Kimia SMP kelas VII, Erlangga, Bandung
7 SMP PANDUAN BELAJAR

Link :








19